KATEGORI KEPO
Hiburan
Kesehatan
Keuangan
Kriminal
Kuliner
Luar Negeri
Otomotif
Teknologi
Video Games
KATEGORI KEPO
Hiburan
Kesehatan
Keuangan
Kriminal
Kuliner
Luar Negeri
Otomotif
Teknologi
Video Games

Sumo: Lebih dari Sekadar Olahraga, Tradisi Berusia Ratusan Tahun di Jepang

30 September 2024
Sumo adalah salah satu olahraga tertua dan paling dihormati di Jepang. Dengan sejarah yang kaya dan tradisi yang mendalam, sumo tidak hanya menjadi ajang pertandingan kekuatan fisik tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya Jepang. Bagi banyak orang, sumo melambangkan kombinasi antara kekuatan, ketangguhan, dan penghormatan terhadap adat istiadat kuno.
Sejarah Singkat Sumo
Sumo sudah ada sejak lebih dari 1.500 tahun yang lalu. Awalnya, sumo tidak hanya dianggap sebagai olahraga, tetapi juga sebagai bagian dari ritual keagamaan di kuil Shinto. Dewa-dewa dipercaya menonton pertandingan sumo sebagai bagian dari persembahan agar mereka memberikan hasil panen yang melimpah dan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat. Seiring berjalannya waktu, sumo berkembang menjadi olahraga yang lebih formal dan terorganisir, namun tetap mempertahankan elemen-elemen ritualistik yang kental dengan budaya Shinto.

Pada periode Edo (1603–1868), sumo berkembang pesat dan mulai menjadi bentuk hiburan yang populer di kalangan masyarakat umum, termasuk di antara para samurai dan bangsawan. Sejak saat itu, sumo menjadi olahraga nasional Jepang dan tetap menjadi salah satu simbol tradisi negara ini hingga hari ini.

Aturan dan Pertandingan Sumo
Sumo dimainkan oleh dua pegulat yang dikenal sebagai rikishi. Pertandingan berlangsung di atas dohyo, sebuah ring bundar dengan diameter sekitar 4,55 meter yang terbuat dari tanah liat dan ditaburi pasir. Tujuan pertandingan adalah untuk menjatuhkan lawan ke tanah atau membuatnya keluar dari ring.

Yang membuat sumo unik adalah adanya berbagai teknik yang digunakan untuk menang, tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik. Rikishi harus mampu menggabungkan kecepatan, ketangkasan, serta teknik dorongan dan bantingan untuk mengalahkan lawannya. Pertandingan sumo biasanya berlangsung sangat cepat, hanya beberapa detik, meskipun kadang-kadang bisa mencapai beberapa menit jika kedua rikishi sama kuatnya.

Namun, sumo bukan hanya soal kemenangan di dalam ring. Ada aturan ketat tentang etiket dan tata krama. Misalnya, setiap pertandingan dimulai dengan ritual shiko, di mana rikishi mengangkat kaki mereka tinggi-tinggi dan menjejakkan kaki ke tanah. Ini adalah simbol untuk mengusir roh jahat. Selain itu, mereka juga menaburkan garam ke dalam dohyo sebelum bertanding untuk menyucikan arena.

Kehidupan Seorang Rikishi
Menjadi seorang pegulat sumo bukanlah hal yang mudah. Sejak usia muda, calon rikishi harus masuk ke dalam pelatihan yang sangat ketat di heya (stabil sumo), yang merupakan tempat latihan sekaligus tempat tinggal para pegulat. Di sini, mereka belajar teknik sumo, menjalani latihan fisik intensif, dan menjalani kehidupan disiplin yang penuh aturan.

Salah satu bagian penting dari kehidupan seorang rikishi adalah diet khusus yang dikenal dengan nama chanko-nabe, sebuah sup yang berisi berbagai jenis daging, sayuran, dan tahu. Makanan ini sangat kaya kalori untuk membantu para rikishi menambah berat badan dan meningkatkan kekuatan mereka.

Namun, kehidupan sebagai rikishi juga penuh dengan tantangan fisik dan mental. Cedera sering terjadi, dan hanya sedikit yang berhasil mencapai peringkat tertinggi dalam dunia sumo, yaitu yokozuna. Gelar yokozuna adalah simbol tertinggi dalam sumo dan hanya diberikan kepada mereka yang menunjukkan keahlian luar biasa dan ketangguhan mental yang luar biasa.

Sumo di Era Modern
Meskipun sumo berakar kuat pada tradisi, olahraga ini terus berkembang dan menarik perhatian tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia. Banyak orang asing yang tertarik menjadi pegulat sumo, dan beberapa bahkan berhasil meraih peringkat tinggi dalam dunia sumo profesional.

Namun, sumo juga dihadapkan pada tantangan di era modern. Kritik terhadap aturan ketat dan pola hidup yang keras bagi para rikishi, serta kekhawatiran tentang kesehatan jangka panjang para pegulat sumo, membuat olahraga ini sering dipertanyakan. Selain itu, ada tekanan untuk menjaga relevansi sumo di tengah persaingan dengan olahraga modern lainnya seperti sepak bola dan baseball, yang juga sangat populer di Jepang.

Kesimpulan
Sumo bukan hanya olahraga, tetapi juga warisan budaya Jepang yang telah bertahan selama berabad-abad. Dari ritual yang diilhami oleh kepercayaan Shinto hingga disiplin keras yang dijalani para pegulat, sumo mencerminkan esensi dari budaya Jepang: penghormatan terhadap tradisi, kekuatan, dan kehormatan. Bagi siapa pun yang tertarik pada budaya Jepang, sumo adalah jendela untuk melihat sejarah, spiritualitas, dan kehidupan masyarakat Jepang yang penuh warna.

Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan di era modern, sumo tetap mempertahankan pesonanya yang unik. Setiap pertandingan sumo tidak hanya menjadi ajang fisik tetapi juga sebuah perayaan dari warisan budaya yang kaya dan penuh makna. Bagi penggemar sumo dan wisatawan yang berkunjung ke Jepang, menyaksikan pertandingan sumo secara langsung adalah pengalaman yang tak terlupakan.
#sumo #rikishi #shinto #chankonabe #jepang #olahraga
BERITA LAINNYA
Teknologi Beredar Rumor Tentang Peluncuran iPhone 15 Bulan Depan: Apa yang Diharapkan?
Video Games Game Concord Ditutup Kurang dari 2 Minggu Setelah Perilisan: Apa yang Salah?
Teknologi China Berhasil Membuat 1nm Chip, Terkecil di Dunia
Teknologi Suksesnya Penjualan Centang Biru Instagram
Video Games Merayakan Hari Game Indonesia: Mengenang dan Mengapresiasi Industri Permainan Tanah Air
KepoOnline berkomitmen untuk memberikan informasi yang mendalam, faktual, dan inspiratif. Terima kasih telah memilih KepoOnline sebagai sumber berita Anda, kami berkomitmen untuk terus menyajikan konten-konten berkualitas dan bermanfaat yang dapat memenuhi kebutuhan informasi Anda.
MEDIA PARTNER
IDE Times
KONTAK
admin@kepoonline.com
0859 4400 1313